Nak,dua hal aku benci dalam hidup; September dan pohon mangga.September tidak pernah mau beranjak dari rumah.Betah,ia sibuk meletakkan neraka di seluruh penjuru.Di ruang tamu,di ranjang, di meja makan, bahkan di dada.Batang pohon mangga tetap selutut persis prasasti batu.Ia berdiri mengekalkan dosa - dosa dan dosa adalah pemimpin yang baik bagi penyesalan - penyesalan.
Bolehkah sepucuk daun bermimpi hidup selamanya meski tahu ia akan menguning dan jatuh? Pantaskah seorang prajurit mendamba pulang meski tahu ia tak akan kembali? Salahkah jika seorang gadis berharap cintanya berbalas meski tahu angannya hampa? Kisah-kisah ini hadir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, terangkum dalam Efemeral-yang tak kekal.
Kalimat itu berhenti disitu. Namun tidak untuk perjalanan mereka.Ini justru adalah permulaan dari kisah mereka.Kisah cinta yang didasari oleh cinta kepada Yang Maha Cinta, Yang Maha Pemilik Hati.
Mengapa harus kalut dengan cinta? Apakah cinta itu memberikan sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan sebelumnya? Apakah dengan cinta, kita bisa hidup bahagia? Atau, cinta hanyalah sesuatu yang fana?
Origami itu terjatuh.Mungkin tidak kuat lagi menaham tetesan air mataku yang terus menghantamnya.Sekarang aku tahu segalanya dan tak ada yang lebih aku sesali selain ingin menyayangi ibuku sebagaimana seharusnya, namun, aku tahu ia sudah tiada.
Malam itu, ia menggantungkan asa pada kelap - kelip bintang kecil di langit, disaksikan purnama yang menerangi temaram kamarnya.
Ada beberapa kehendak semesta yang tak bisa diubah meski tak sejalan dengan keinginan manusia.Seperti malam yang takkan berubah siang meski seluruh manusia berlomba - lomba menyalakan lampu yang paling terang, ataupun sebaliknya.
Mama,Beta minta maaf,Mama.Harusnya Beta tidak pernah tolak singkong Mama.Mama sampe sedih sampe harus tinggalkan Beta.Sekarang, mau berapa singkong Beta makan,Mama tidak mau balik.
Percayalah, selama bulan masih bergerak, selama waktu masih berjalan, seorang laki - laki memang diciptakan untuk membahagiakan wanita.
Sebuah pintu yang dirindukan banyak orang,tetapi juga ditakuti banyak orang.Banyak juga orang dengan alasan tersendiri yang ingin segera melewatinya.Namun,di lain sisi banyak orang yang ingin menunda kunjungannya ke pintu tersebut.Ya,pintu itu adalah kematian.
Buku yang berada di hadirat pembaca ini adalah kumpulan cerita cantik yang berasal dari "imajinasi liar" dari para siswa MAN Insan Cendekia Serpong yang bergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler Forum Lingkar Pena (FLP). Dan ini merupakan salah satu produk pertama dari sekian banyak kegiatan ekstrakurikuler yang berhasil dibukukan,yang berjalan di Semester 1 Tahun Akademik 2015/2016.
Buku ini mengingatkan kita untuk meninjau kembali bagaimana seharusnya mata kita melihat, bagaimana kita memandang, dan bagaimana kita menyikapibanyak hal yang ada di hadapan.Agar kebersamaan tidak hanya sekedar kebersamaan, agar rutinitas tidak hanya sekedar rutinitas, agar keluarga tidak hanya sekedar keluarga, agar menghamba tidak sekedar menghamba.
Tidak semua anak muda memilih untuk masuk sekolah berasrama.Ada yang takut kurang pergaulan, jauh dari orang tua, kedisiplinan yang terlampau ketat, dan sebagainya.Tersebutlah sebuah sekolah beranama MAN Insan Cendekia Serpong.Insan - insan yang berasal dari berbagai daerah dan awalnya tak saling mengenal, kemudian menimba ilmu diatas tanah yang sama dan merasakan suka dan duka di bawah atap ya…
Angan tidak memiliki batas, sungguh.Kau bisa saja berangan tentang sebuah dunia yang sempurna, dunia yang ajaib, dunia yang hancur atau dunia yang biasa saja.Angan tidak pernah mengekangmu untuk berimaji liar, seliar-liarnya bahkan karena angan akan menerimanya tanpa basa-basi dan membukakan pintu tanpa basa basi dan membukakan pintu dunia itu kepadamu.Maka jelajahilah pintu-pintu berisi dunia …
Kejenuhan dan rasa lelah wajar sekali datang pada diri manusia, tetapi Tuhan tidak sekejam itu sampai-sampai melupakan ada perasaan yang namanya bahagia.Mungkin kecil penyebabnya, bahkan mungkin saking kecilnya manusia suka lupa atas kebahagiaan yang sebenarnya hadir pada hidupnya, dan semua itu akan terasa ketika hal tidak menyenangkan datang.Membuat manusia akhirnya tersadar bahwa banyak keba…
Aku telah memilihnya. Walaupun aku gagal, aku akan tetap berusaha mencapai tujuan yang kupilih.Nasi sudah menjadi bubur dan aku tak boleh menyesalinya, karena tak semua orang mempunyai pilihan.
Pandemi, tidak diminta dan tidak diundang, tetapi tetap datang tanpa salam, memorakporandakan segala hal tanpa merasa bersalah, walau memang penyebab pandemi itu tidak memiliki perasaan sejak awal.Hawar yang mengekang, memuakkan, dan mematikan.Namun, apakah semua yang dibawanya berbau kematian, busuk, dan tidak mengenakan?
Hujan.Apakah langit tengah menangisi keadaan atau hanya sedang mengerjakan tugasnya mengembalikan air ke dalam tanah? Sejuk atau sendu yang dirasa selama rinau itu berlanjut menghujam tanah? Tiap insan tidak tahu pada ranah apa hujan harus tinggal, pembawa kesedihan atau sekedar rintik air yang berjatuhan dari langit, atau bahkan rahmat, karena tiap insan memiliki kisahnya sendiri tentang tangi…
Silih berganti selama waktu terus melaju, musim yang memberikan kebahagiaan serta kesengsaraan bagi sebagian insan.Bergantian menyembulkan karakteristiknya dalam urutan yang teratur.Semi yang berwarna, panas yang menyengat, gugur yang anggun, dan dingin yang putih.
Kebebasan merupakan impian semua orang.Tak akan ada yang menolakbila dunia ini bisa dipahat sesuai apa yang dikehendakinya dan tak ada yang menghentikannya dalam melakukan apapun.Kemandirian yang diimpikan, sebuah hidup berdikari tanpa kekang.Namun, benarkah kebebasan akan membawa kisah ini menuju akhir yang bahagia?
Jalan cinta sungguhlah tiada batasnya.Di antara ungkapannya bisa melalui lukisan, tarian, puisi, hingga cerita sastra. Ini adalah kumpulan cerpen yang khas diciptakan dan didedikasikan sebagai ekspresi lautan cinta kepada Nabi Muhammad Saw.
Sebuah monumen didirikan di lokasi peledakan bom.Tanah itu disebut Ground Zero.Sudah empat tahun.Aku kembali ke tanah Kuta yang indah ini.Kali ini sebagai turis,aku menelusuri hampir dua ratus nama yang diukir dengan tinta emas di atas pualam.Kutemukan nama itu,Maria.Ground Zero sepi.Turis memadati pantai Kuta untuk matahari terbenamnya yang sensasional.
Perjalanan adem memerlukan waktu sekitar dua jam untuk sampai ke sekolahnya.Melewati rimbunnya pohon dan sawah.Banyak orang yang berkata tidak enak kepada Aden.Kenapa sekolah jauh-jauh paling juga jadi petani atau nelayan.Kata-kata itu kadang membuat Aden dan kedua temannya merenung, pikiran-pikiran negatif muncul menghalangi pandangan ke depan mereka.
Etape adalah jejak langkah anak-ana manusia yang disampaikan melalui cerita, kisah, prosa. Seperti halnya sebuah perjalanan, maka setiap langkahnya membawa pesan yang berbeda.Ada kisah tentang impian, ada perjuangan melawan ketakutan, ada cinta yang tak tersampaikan.Namun, setiap cerita pendek di dalamnya selalu menyelipkan petuah.
Renjana itu adalah rasa yang kuat.Bisa rasa rindu, cinta, sayang, kesal, marah, dan lainnya.
Aneh.Hidup adalah runtutan perubahan.Berubah adalah tujuan kehidupanPerubahan, adalah absolut.Namun siapkah ia menghadapi perubahan terbesar dalam hidupnya?
Selamat datang di dunia Imaji! Ini adalah dunia yang akan membawamu menembus batas realitas.Di sini, ilusi hadir untuk menghidupkan fakta.Di sini pula kau akan menyaksikan pertempuran akbar dengan tangan hampa, mendengar apa yang dikisahkan sebuah cermin, mengecap magis yang menentang logika.Mengantarmu menuju gerbang kisah tak terbayangkan.
Angkasa memang menyimpan rahasia.Rahasia tentang rasa yang pernah ada diantara kita.Yang terpisahkan karena batasan masa.
Bila dibaca lebih dekat, cerpen-cerpen Maywin sesungguhnya berbicara perihal determinasi kapitalisme atas lingkungan alam, ruang sosial, serta individu.Tetapi melalui gaya yang unik dan kalimat-kalimat yang cenderung panjang, dia menyamarkan semua itu dengan mengeksplorasi kondisi kejiwaan tokoh-tokohnya sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut.Dengan nuansa Kafkaesque dan sentuhan-sentuhan sa…