Prie GS, hidup dan humornya, telah menjadi ramuan yang unik; menggemaskan sebagai narasi, mencengangkan sebagai sensasi danmencerahkan sebagai pembelajaran.Soal - soal sederhana ia tafsir menjadi refleksi yang padat nilai, dari yang lucu sampai yang haru yang kemudian menjadi peristiwa filsafat.
"Saya menjalani langkah demi langkah sesuai isi dalam buku ini.Hasilnya: pelan tapi pasti hidup saya berubah menjadi seperti saya yang sekarang ini."
"Dengan bekal kebodohan ini izinkan aku merindukan-Mu." Bekal Prie GS berhaji bukanlah ilmu maupun harta, melainkan rindu.Ya, dia rindu dengan rumah Allah yang sekian lama dipendamnya.DIa mencari kesempatan kapan bisa menuntaskan rindunya itu.Tak disangka, kesempatan itu datang tiba - tiba.Tempat dia bekerja telah membiayai keberangkatannya.
Buku ini adalah gabungan dua buku kolom yang pernah terbit dengan judul Mari Menjadi Kampungan dan Great Spirit (keduanya buku yang sama hanya berbeda judul).Saya menuliskan dan menyiarkan aneka kolom ini dengan kegembiraan.Sungguh, kegembiraan membuar aneka urusan hidup menjadi lebih mudah dengan hasil yang lebih baik.
Tak banyak kolom yang bisa dinikmati dengan wajahnya yang nyaris lengkap seperti kolom - kolom Prie GS. Ia bisa dinikmati sebagai tulisan, sebagai siaran radio, tayangan televisi, di dalam ceramah publik sampai dalam obrolan sehari - hari dengan tampilan dan intensitas yang sama baiknya.
Mengapa seseorang didengar? Bukan hanya didengar tetapi juga dibayar? Bukan hanya didengar, dibayar tetpi juga dituruti? Itulah kekuatan bicara jika Anda sanggup menjangkau sampai ke titik terbaiknya.
Ia seperti cerita yang tak bisa dihentikan, bisa jadi karena ia sedang diperintah oleh alam untuk mengirim pesan: bagaimana menyiapkan generasi Indonesia yang sebaiknya.
Pada awalnya ia hanyalah sekedar cerita remaja, lalu menjadi novel sastra, lalu pelan - pelan menjadi novel filsafat.Sebuah cerita yang mengalami regenerasi pembaca yang unik: dari pembaca remaja saat itu, sampai mereka menjadi orang tua di saat ini, bersambung ke remaja kini dan bisa jadi bersambung lagi saat mereka menjadi orang tua kelak.
Novel ini pertama kali ditulis saat penulisnya masih remaja, diteruskan ketika penulisnya sudah menikah dan disambung lagi ketika rambut penulisnya telah beruban dengan anak - anak yang sudah dewasa.Sepanjang perjalanan novel ini mengalami aneka bongkar pasang, aneka cover dan aneka penerbit.