Empat puluh lima tahun silam, ketika modernitas yang diatasnamakan oleh televisi dan kendaraan bermotor mulai menyebarkan virusnya di Indonesia, perubahan budaya seketika terjadi dalam waktu sangat cepat.Warga desa kebingungan memutuskan apa yang menjadi prioritasnya.
Buku ini berjudul Dari Pojok Sejarah, renungan seorang Emha Ainun Nadjib terhadap perjalanan sekelompok manusia dan wilayah yang menisbahkan diri sebagai bangsa yang bernama Indonesia.
Salah satu bakat paling penting besar dalam diri manusia memang menjadi binatang: makhluk tingkat ketiga sesudah benda dan tetumbuhan.Binatang plus akal adalah kita.Binatang plus akal plus tataran-tataran lain dari spiritualisme adalah kesempurnaan yang seyogianya diperjuangkan oleh manusia.
Mereka tidak punya kebiasaan untuk mencari kebenaran bersama-sama.Mereka justru menantang siapa saja di luar dirinya dengan sikap mental "rumongso biso", mereka unggul, merasa paling benar, merasa pasti masuk surga, dan semua yang akan ditemuinya adalah para penghuni neraka.Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar merupakan tulisan terbaru bergaya novel karya Cak Nun yang membahas interaksi antar…