Di bangku sekolah, kita melulu diingatkan untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.Malangnya, nyaris tidak ada penekanan bahwa aktivitas berbahasa Indonesia juga harus dijalankan secara logis, masuk akal, dan memenuhi tuntutan nalar.Buku ini menjadi semacam ajakan agar kita secara pelan-pelan menata lagi semua itu.
Di sela rutinitas kita berlari cepat setiap saat.Kadangkala kita perlu berhenti, duduk rileks barang sekejap.Karena itulah, kita membutuhkan banyak rest area.Air bah informasi mengalir susul-menyusul.Jika kita memaksa diri untuk terus mengikutinya, kita pasti terengah-engah.Kita memang akan sampai pada tahap "mengetahui", namun belum tentu kita paham ada apa di balik segunung hal ihwal yang tel…