Selama lima tahun ini, saya hidup di kota Kairo.Orang desa yang terbiasa dengan kelambanan ini, harus mengais sisa-sisa diri sendiri yang setiap hari mampat di gorong-gorong gelap kota ini.Lalu saya pun bertanya: Dimanakah letak puisi di tengah pusaran kalkulasi? Apakah puisi masih berguna? Kalau iya, lantas untuk apa? Puisi yang tadinya saya bayangkan telah gantung diri di tengah kota, ternyat…