Buku ini merupakan salah satu jalan keluar untuk dapat mengobati keingintahuan tentang sastra.Buku ini bersifat pengantar (umum) untuk memahami sastra.
Menulis berarti mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat atau pikiran dan perasaan.Sarana mewujudkan hal itu adalah bahasa.Ekspresi gagasan, ide, pendapat atau pikiran dan perasaan melalui bahasa itu akan dimengerti oleh orang lain atau pembaca bila dituangkan dalam bahasa yang teratur, sistematis, sederhana dan mudah dimengerti.
Manusia bilang, dimana ada kehidupan disitu ada harapan. Tapi bagiku, ruh yang telah dinasibkan di Lauhul Mahfuzh, selama manusia memelihara harapan, maka aku akan selalu hidup. Dari alam rahim, aku menyaksikan bagaimana kedua orangtuaku jatuh bangun memerolehku.Melewati puluhan terapi, menghadapi ratusan jarum suntik, sayatan pisau operasi, berkali inseminasi dan gagal bayi tabung, bahkan samp…
Dalam pengalaman membaca, ketika ada rangkaian kalimat yang berdenting begita telak, kadang kita bisa berhenti sejenak, untuk merenung dan berefleksi.Momen-momen itu bagai penanda, pembatas buku yang selamanya tersimpan dalam cerita. Kepingan Suernova dihadirkan untuk merangkym momen semacam itu.
Ingatan itu masih teringat jelas. Sosok mungil dengan sekuntum bunga warna merah tersunting di sanggulnya. Hingga bertahun - tahun, sosok itulah yang hidup dalam benak Soekarno.Inggit bukan sekedar kekasih.Dalam dirinya, Soekarno menemukan kawan sekaligus ibu.Di dalam rengkuhan perempuan sederhana itu, dia bertumbuh menjadi seorang pejuang yang tangguh.