Di suatu sore,seorang perempuan bangkit dari kuburannya setelah dua puluh satu tahun kematian.Kebangkitannya menguak kutukan dan tragedi keluarga yang terentang sejak akhir masa kolonial.Perpaduan antara epik keluarga yang dibalut doman,kisah hantu,kekejaman,politik,mitologi dan petualangan.Dari kekasih yang lenyap ditelan kabut hingga seorang ibu yang menginginkan bayi buruk rupa.
Buku ini mencoba melihat peristiwa 1965 dari perspektif para algojo tanpa niat membuka aib atau meyudutkan para pelaku. Politik Indonesia pada masa itu sangat kompleks. Menjelang tragedi September, konflik PKI dan partai politik lain memanas.PKI, yang merasa di atas angin, menekan penduduk yang tidak sealiran.